Broom Corn Johnnys – Tren rumah ramah lingkungan semakin populer di kalangan masyarakat urban. Banyak penghuni rumah cluster kini ingin mempercantik rumah mereka dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan. Karena alasan itu, renovasi rumah dengan konsep hijau menjadi pilihan yang ideal. Rumah cluster, dengan tata ruang yang kompak dan lingkungan yang rapi, bisa disulap menjadi hunian nyaman, estetik, dan ramah lingkungan. Dengan memadukan prinsip home décor modern dan kesadaran lingkungan, hasilnya menjadi sebuah rumah yang tidak hanya indah tetapi juga penuh makna.
“Baca Juga : Konsep Renovasi Rumah Cluster: Faktor Penting Yang Harus Diperhatikan saat Renov Rumah”
Penggunaan material rumah ramah lingkungan menjadi ciri khas dalam renovasi rumah berkonsep hijau. Daripada menggunakan bahan sintetis, banyak pemilik rumah kini memilih material alami, daur ulang, atau yang bersertifikat berkelanjutan. Misalnya, lantai bambu semakin diminati karena tampilannya hangat dan daya tahannya tinggi. Selain itu, kayu bekas pakai sering dimanfaatkan untuk furnitur, dinding panel, atau rak dengan tampilan rustic yang unik. Cat rendah VOC juga sering dipilih untuk memberikan warna elegan tanpa mencemari udara dalam ruangan. Dengan kombinasi material tersebut, suasana rumah terasa lebih sehat sekaligus tampil modern.
Selain material, pencahayaan juga memainkan peran penting dalam dekorasi rumah cluster. Karena pencahayaan berkontribusi pada konsumsi energi rumah, banyak orang beralih ke lampu LED atau sistem pencahayaan pintar. Lampu ini hemat listrik dan tersedia dalam banyak pilihan warna yang mendukung suasana ruang. Lampu gantung dari logam daur ulang atau kaca daur ulang juga memberi nilai tambah artistik pada ruangan. Dengan demikian, rumah tidak hanya lebih terang tetapi juga tetap konsisten dengan semangat hijau.
“Simak juga: Argopandoyo dan Vera Tjahyani Ciptakan Nilai dari Limbah Rumah Tangga”
Menghadirkan elemen alam ke dalam rumah merupakan tren yang terus berkembang. Konsep biophilic design, yang menghubungkan manusia dengan alam, semakin banyak diterapkan pada rumah cluster. Banyak orang menambahkan tanaman indoor, vertical garden, atau rak herba di dapur untuk meningkatkan kualitas udara sekaligus memperindah ruang. Selain itu, jendela besar, skylight, atau tirai tipis dimanfaatkan untuk memaksimalkan cahaya alami. Dengan begitu, rumah terasa lebih segar, hangat, dan menyenangkan tanpa banyak biaya tambahan.
Ruang rumah cluster yang cenderung terbatas membuat pemilik rumah perlu kreatif dalam memilih furnitur. Karena alasan itu, furnitur minimalis dan multifungsi menjadi andalan renovasi berkonsep hijau. Sofa modular, meja makan lipat, atau ranjang dengan laci penyimpanan membuat rumah lebih rapi dan luas. Pemilik rumah juga banyak memilih furnitur dari kayu bersertifikat FSC atau bahan daur ulang, sehingga tetap ramah lingkungan. Dengan perencanaan tepat, ruang kecil tetap terasa lega dan estetik.
Bagian luar rumah juga mendapat perhatian dalam konsep hijau. Banyak pemilik rumah memanfaatkan balkon, teras, atau halaman belakang dengan menanam tanaman asli daerah setempat yang hemat air. Penerangan outdoor tenaga surya pun banyak dipasang untuk menghemat listrik di malam hari. Jalur setapak dari batu alam, dek kayu, dan pot dari bahan daur ulang menciptakan transisi yang mulus antara dalam dan luar rumah. Dengan begitu, area outdoor menjadi bagian integral dari dekorasi rumah yang nyaman dan harmonis.