Broom Corn Johnnys – Sudjana Kerton dikenal sebagai salah satu maestro seni rupa Indonesia. Ia memiliki gaya lukis yang khas dan penuh warna. Karya-karyanya banyak mengangkat tema sosial dan perjuangan. Sudjana sempat tinggal di luar negeri cukup lama. Termasuk di Eropa dan Amerika Serikat. Namun, semangat nasionalismenya tetap kuat dalam tiap sapuan kuasnya. Pameran tunggalnya yang terbaru menjadi sorotan publik. Setelah 23 tahun karyanya tak dipamerkan secara eksklusif. Kini lukisan-lukisan langka itu kembali dipertontonkan. Di salah satu galeri prestisius di Jakarta. Publik antusias menyambut pameran ini. Banyak kolektor dan pecinta seni hadir. Mereka penasaran melihat langsung karya asli Kerton.
Pameran bertajuk “Rasa dan Rupa Sudjana Kerton” digelar di Galeri Nasional. Acara ini berlangsung selama dua pekan penuh. Dilengkapi dengan kurasi dari para ahli seni. Sebanyak 35 karya dipilih untuk dipamerkan. Sebagian besar berasal dari koleksi pribadi keluarga. Ada pula yang dipinjam dari kolektor dalam negeri. Lukisan-lukisan yang ditampilkan memiliki beragam tema. Mulai dari kehidupan desa, perjuangan rakyat, hingga potret budaya Indonesia. Teknik khas Kerton tampak jelas. Dengan garis tegas, warna berani, dan detail yang hidup. Galeri pun ditata sedemikian rupa. Agar pengunjung bisa meresapi emosi di tiap karya. Musik latar yang digunakan pun bernuansa tradisional. Menambah kekayaan atmosfer dalam ruang pamer.
“Baca Juga : Dekorasi Sofa Sederhana tapi Berkelas untuk Lebaran”
Tak semua karya Kerton bisa diakses publik. Beberapa bahkan tak pernah dipamerkan sebelumnya. Inilah yang membuat pameran ini istimewa. Salah satu lukisan yang menyita perhatian berjudul “Pasar Rakyat 1950”. Karya ini menggambarkan suasana pasar tradisional pasca-kemerdekaan. Dengan detail yang memukau dan penuh makna. Lukisan ini dianggap sebagai potret sosial yang jujur. Beberapa karya lainnya bertema perjuangan kemerdekaan. Ada juga lukisan sketsa ekspresif dari masa perantauan. Semua ini memberi gambaran utuh tentang evolusi artistik Kerton. Dan juga perkembangan Indonesia melalui mata seniman. Pengunjung bisa melihat bagaimana seni bisa merekam sejarah.
Pameran kali ini turut menghadirkan keluarga Sudjana Kerton. Anak-anak dan cucunya datang dari luar negeri. Mereka membagikan kisah di balik karya-karya tersebut. Ada cerita pribadi dan proses kreatif yang jarang diketahui publik. Termasuk bagaimana Kerton mengembangkan gayanya secara mandiri. Tanpa banyak terpengaruh tren barat saat itu. Ia tetap membawa akar budaya lokal ke dunia internasional. Kehadiran keluarga ini disambut hangat. Karena menambah dimensi emosional dalam pameran. Beberapa dari mereka bahkan aktif menjawab pertanyaan pengunjung. Mereka juga berharap agar karya-karya sang maestro terus dikenal generasi muda. Terutama dalam konteks sejarah dan kebudayaan Indonesia.
“Simak juga: Ide Desain Rumah Dengan Taman Minimalis 2 Lantai Bertema Klasik Eropa”
Sudjana Kerton adalah tokoh penting dalam seni rupa modern Indonesia. Karyanya menjadi jembatan antara nilai lokal dan gaya global. Ia bukan hanya pelukis. Tapi juga dokumentator sosial melalui visual. Banyak seniman muda mengaku terinspirasi oleh pendekatannya. Baik dari sisi teknis maupun tema. Warisan yang ditinggalkan Kerton sangat luas. Tidak hanya berupa karya visual. Tapi juga pemikiran kritis dan semangat kemerdekaan. Pameran ini menjadi pengingat bahwa seni tak sekadar estetika. Tapi juga alat untuk berbicara tentang realitas. Maka penting bagi generasi sekarang untuk mengenal kembali karya-karya seperti ini. Agar pemahaman akan seni Indonesia tidak terputus.