Broom Corn Johnnys – Kabupaten Bantul memimpin pelaksanaan Indonesia Craft Congress pertama yang digelar awal Juni lalu. Acara ini menghadirkan pelaku kriya dari 25 provinsi. Pemkab Bantul menggandeng perajin, kurator, dan pelaku industri kreatif untuk membangun ekosistem baru yang berkelanjutan. Lokasi acara tersebar di Sentra Kriya Kasongan dan Balai Budaya Manding.
“Baca Juga : Inspirasi Dekorasi Ruangan Kamar Pria Dengan Tema Hitam Putih Elegan”
Kongres di kabupaten bantul ini mempertemukan lebih dari 200 perajin dari seluruh Indonesia. Mereka berdiskusi soal bahan baku, hak kekayaan intelektual, serta tantangan industri kriya modern. Pemerintah daerah memfasilitasi forum terbuka dan lokakarya. Peserta saling berbagi praktik terbaik dalam produksi dan distribusi. Beberapa perajin juga menampilkan karya unik berbasis limbah industri. Kongres menciptakan ruang kolaborasi nyata antardaerah.
Panitia menyelenggarakan pameran besar selama tiga hari penuh. Stand-stand dari Kalimantan, Sulawesi, hingga Nusa Tenggara menampilkan produk khas daerah. Pengunjung bisa menemukan tas rotan, keramik etnik, hingga tekstil pewarna alam. Pemerintah setempat mendorong pembeli lokal maupun internasional hadir. Banyak pengusaha ritel datang menjajaki kerja sama dagang. Produk kriya Bantul seperti batik dan gerabah pun laris terjual.
“Simak juga: Brand Moon Pancake Hadirkan Gaya Unik Lewat Aksesori”
Kongres juga menggelar kelas teknis dan mentoring. Pengrajin muda belajar strategi branding dari pelaku industri yang sudah ekspor. Ada juga pelatihan digital marketing dan pembukuan sederhana. Universitas dan lembaga riset ikut memberi materi tentang bahan baku ramah lingkungan. Pemerintah ingin regenerasi perajin terjadi secara terstruktur. Pelatihan ini terbuka untuk umum dan disiarkan ulang secara daring.
Pemkab Bantul tidak hanya menjadi tuan rumah. Mereka aktif membentuk tim penggerak dan menyediakan dana kegiatan. Bupati menginstruksikan setiap dinas mendukung kegiatan ini penuh. Dinas pariwisata membantu promosi digital. Dinas koperasi menyiapkan akses pembiayaan. Semua pihak bergerak serempak mendorong sektor kriya jadi tulang punggung ekonomi lokal. Langkah ini juga memperkuat posisi Bantul sebagai kabupaten kreatif nasional.
Penyelenggara tak ingin kongres ini berhenti sebagai event tahunan. Mereka menyusun roadmap lima tahun untuk penguatan ekosistem kriya. Salah satu targetnya: membentuk pusat riset kriya nasional di Bantul. Pemkab juga mengembangkan program magang terstruktur antara senior dan perajin pemula. Dengan model seperti itu, pengetahuan tak hilang di tengah jalan. Komunitas kriya kini punya wadah konsisten untuk berkembang bersama.