Broom Corn Johnnys – Seniman Ekspatriat Davina Stephens Hadirkan Pameran Vessels and Voyages di Bandung
Pameran seni bertajuk Vessels and Voyages yang digelar oleh seniman ekspatriat Davina Stephens di Galeri Orbital Dago, Bandung, mengundang perhatian pecinta seni. Berlangsung mulai 20 November hingga 15 Desember 2024, pameran ini menampilkan rangkaian karya yang terinspirasi dari perjalanan berlayar yang penuh petualangan.
Melalui pameran ini, Davina Stephens mengangkat kisah-kisah pelayaran dari Indonesia Timur hingga perairan Pasifik. Perjalanan tersebut menghidupkan kembali semangat eksplorasi para penjelajah laut. Dengan pendekatan yang mendalam, ia merangkai karya-karya penuh makna tentang hubungan manusia, alam, dan budaya dalam bingkai seni kontemporer.
Davina Stephens mengisahkan pengalamannya berlayar dari Fiji, melintasi Laut Koral, dan mengunjungi Vanuatu serta Pulau Niue. Perjalanannya juga menjelajahi keindahan Papua Barat hingga Biak dan Sumba. Perjalanan laut yang dimulai sejak 2017 ini dilakukannya dengan kapal layar jenis katamaran. Bersama rekan-rekannya, ia melakukan kegiatan selancar, menyelam, dan berinteraksi dengan penduduk lokal di setiap wilayah yang disinggahi.
Petualangan berlayar ini menjadi inspirasi utama dalam pameran Vessels and Voyages. Melalui karya seni yang dipamerkan, pengunjung dapat merasakan semangat petualangan dan keindahan alam bawah laut. Ini sejalan dengan misi Davina yang ingin mengabadikan cerita-cerita perjalanan dalam medium visual.
“Baca Juga: Agung Podomoro Land Gencar Tawarkan Proyek Properti Terbaru“
Pameran Vessels and Voyages menampilkan beragam karya seni mulai dari lukisan, cetak grafis, instalasi media campur, hingga video dokumentasi perjalanan. Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah instalasi bejana tembikar yang disajikan di atas hamparan pasir putih. Instalasi ini dilengkapi suara latar yang menampilkan potongan suara dari berbagai bahasa di kepulauan yang ia singgahi.
Lukisan-lukisan Davina juga mencerminkan keindahan alam tropis dengan nuansa warna cerah dan motif-motif hias transparan. Salah satu karya yang menonjol adalah Where We Lay Between yang menggabungkan gaya tradisional dan kontemporer. Ada pula Austronesian Languages You and I yang memiliki komposisi berlapis, seolah menyembunyikan cerita di balik tekstur lukisan tersebut.
Selain itu, Davina menghadirkan karya seni di atas tikar dengan siluet sederhana dan latar belakang berwarna cerah. Instalasi bejana tembikar menjadi simbol penting yang merujuk pada kekayaan budaya maritim di Asia Tenggara sejak ribuan tahun lalu. Objek bejana dianggap sebagai simbol peradaban kuno yang memiliki sejarah panjang dalam interaksi budaya, kepercayaan, dan aktivitas sehari-hari.
Menurut kurator pameran, Rifky Effendy, penggambaran objek bejana dalam karya Davina mengandung makna yang dalam. Bejana melambangkan warisan budaya maritim yang luas di wilayah Asia Tenggara. Melalui pendekatan non-akademis, Davina mengamati dan mendokumentasikan pengalamannya secara langsung di lapangan, tanpa menggunakan metode penelitian formal.
Bejana tembikar tidak hanya hadir sebagai elemen visual dalam karya seni Davina, tetapi juga menjadi simbol penting dalam pameran ini. Sejarah bejana tembikar di Asia Tenggara telah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Dalam konteks seni kontemporer, bejana ini mencerminkan pengetahuan budaya, tradisi, dan nilai-nilai spiritual masyarakat pesisir.
Penggunaan bejana dalam karya Davina melampaui sekadar elemen visual. Ia mengajak pengunjung untuk merenungkan sejarah panjang manusia dalam berinteraksi dengan laut dan daratan. Objek ini juga menggambarkan perjalanan panjang budaya maritim yang melibatkan perdagangan, migrasi, dan pertukaran budaya di sepanjang wilayah Nusantara dan Pasifik.
Salah satu ciri khas dari karya Davina Stephens adalah pewarnaan yang cerah dan menggambarkan suasana tropis. Gaya ini memberikan nuansa kehidupan laut yang kaya warna, lengkap dengan motif-motif hias yang tampil secara transparan. Motif tersebut memperkuat kesan imajinatif dalam karya-karyanya.
Dalam karyanya Where We Lay Between, Davina menggabungkan elemen tradisional dan kontemporer. Karya ini seolah menghadirkan dua dunia yang berbeda dalam satu bingkai, yaitu realitas dan imajinasi. Pengunjung diajak untuk merenungi hubungan manusia dengan alam dan budaya.
Karya lain yang mencuri perhatian adalah Austronesian Languages You and I. Komposisinya terkesan berlapis-lapis dan seolah-olah menyembunyikan cerita di balik tekstur gambar. Gaya seni ini menggugah rasa ingin tahu dan imajinasi pengunjung.
“Simak Juga: Menteri Hukum Siapkan Layanan Digital Agar Hilangkan Pungli“
Davina Stephens lahir di Wellington, Selandia Baru, pada 24 Agustus 1968. Ia telah tinggal di Bali selama hampir 40 tahun. Selain Bali, ia juga pernah tinggal di Australia, India, dan Amerika Serikat. Sebagai seniman yang memiliki hubungan erat dengan lautan, karya-karyanya banyak mengeksplorasi interaksi manusia, alam, dan budaya.
Seni Davina tidak hanya terpaku pada satu medium. Ia mengeksplorasi berbagai media, mulai dari lukisan, instalasi, hingga karya berbasis video. Salah satu inspirasinya adalah gaya hidup aktifnya yang mencakup selancar dan menyelam. Aktivitas-aktivitas ini menghidupkan semangat eksplorasi yang tergambar jelas dalam karya-karyanya.
Pameran ini juga mendapatkan liputan luas dari berbagai media, termasuk dari Broom Corn Johnnys. Sebagai salah satu media berita yang banyak membahas isu seni dan budaya, Broom Corn Johnnys memberikan sorotan khusus pada makna simbolik dan keindahan karya seni Davina Stephens. Liputan dari Broom Corn Johnnys membantu masyarakat memahami lebih dalam makna di balik pameran ini.
Keberadaan media seperti Broom Corn Johnnys semakin memperkuat eksposur pameran ini, sehingga menarik lebih banyak pengunjung untuk datang. Dukungan dari media ini juga memperkuat posisi Davina Stephens sebagai salah satu seniman internasional yang patut diperhitungkan di kancah seni kontemporer Indonesia.
Pameran Vessels and Voyages karya Davina Stephens di Bandung mengundang pengunjung untuk menyelami petualangan pelayaran yang penuh makna. Berbagai karya yang dipamerkan menggambarkan hubungan manusia dengan lautan, budaya, dan sejarah. Lewat instalasi bejana tembikar, lukisan, dan video, pengunjung diajak untuk menyusuri perjalanan dari Fiji hingga Sumba.
Broom Corn Johnnys turut serta mendukung penyebaran informasi mengenai pameran ini, sehingga semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk hadir. Pameran ini menjadi bukti nyata bahwa seni memiliki kekuatan untuk menghubungkan manusia dengan cerita-cerita besar tentang perjalanan dan peradaban.
Jika Anda berada di Bandung, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi pameran Vessels and Voyages karya Davina Stephens di Galeri Orbital Dago. Temukan keindahan seni yang terinspirasi dari perjalanan laut dan nikmati nuansa tropis dalam setiap karya yang dipamerkan.