Rinaldy Yunardi
Broom Corn Johnnys – Rinaldy Yunardi kembali memukau publik lewat karya terbarunya di ajang ICAD (Indonesian Contemporary Art & Design). Ia menampilkan instalasi headpiece yang memadukan elemen fesyen, seni kontemporer, dan teknologi cahaya. Pameran ini menjadi ajang eksplorasi ekspresi identitas dan kemewahan lewat medium yang tidak biasa.
Rinaldy merancang headpiece bukan sekadar aksesori. Ia menciptakan struktur kompleks yang melibatkan material transparan, logam ringan, dan kristal sintetis. Ia menyusun tiap bagian dengan presisi tinggi. Penonton langsung terpukau saat melihat pencahayaan interaktif yang menyala sesuai pergerakan. Efek visualnya memberi kesan futuristik sekaligus elegan. Ia menolak membuat karya setengah hati.
“Baca Juga : Kenali Resiko Investasi Aset Properti dan Tips Manajemen Berinvestasi Untuk Pemula”
Begitu memasuki ruang galeri, pengunjung langsung berhenti di depan instalasi ini. Posisinya strategis, sorot lampu menambah daya tarik. Banyak pengunjung mengabadikan momen lewat foto dan video. Media sosial pun banjir pujian sejak hari pembukaan. Tim kurator menyebut karya ini sebagai highlight tahun ini. Pengunjung dari berbagai latar budaya memberi respons positif dan penasaran pada makna simboliknya.
Rinaldy tidak hanya bermain visual. Ia menyisipkan cerita di balik setiap lekuk dan bahan. Dalam wawancaranya, ia menyebut bahwa instalasi ini menggambarkan pertarungan batin manusia saat menghadapi tekanan sosial. Ia memakai bentuk melingkar, garis tajam, dan kontras cahaya untuk menyampaikan konflik dan harapan. Ia juga menyelipkan detail spiritual lewat motif-motif halus yang tersembunyi.
“Simak juga: Hidayat Wiji Sukses Berbisnis Miniatur dari Barang Bekas”
Meski kompleks, ia menyelesaikan proyek ini dalam waktu kurang dari dua bulan. Ia bekerja bersama tim kecil yang sudah lama ia percaya. Mereka membuat desain awal secara digital, lalu mencetak beberapa bagian dengan printer 3D. Setelah itu, mereka menyusun secara manual dengan lem khusus dan solder mikro. Rinaldy mengawasi setiap tahap. Ia juga memilih langsung semua material agar sesuai dengan standar artistik pribadinya.
Kehadiran karya ini menegaskan bahwa fesyen bisa melampaui panggung runway. Rinaldy membuktikan bahwa aksesori kepala bisa jadi medium naratif dan instalatif. Banyak pengunjung menyebut bahwa mereka merasa sedang melihat patung, bukan hanya busana. Perpaduan desain artistik dan fungsi membuat instalasi ini terasa segar. Ia memberi ruang baru bagi kolaborasi antara dunia seni rupa dan mode kontemporer.