Broom Corn Johnnys – Hidayat Wiji bukan seniman biasa. Ia sukses membangun bisnis kreatif dengan memanfaatkan limbah rumah tangga. Saat tren home decor terbaru fokus pada keberlanjutan, Hidayat justru sudah lebih dulu melakukannya. Ia mengubah kaleng bekas, kardus, dan plastik sisa menjadi miniatur rumah, kendaraan, bahkan replika kota. Modalnya sederhana, tapi hasil karyanya tembus pasar luar negeri. Sekarang, permintaan datang dari berbagai kota. Banyak kolektor mengagumi detail yang ia hasilkan. Ia tak sekadar mendaur ulang—ia memberi nilai baru dari sesuatu yang dibuang orang.
Hidayat memulai usahanya tanpa rencana besar. Awalnya, ia hanya membuat miniatur untuk anaknya bermain. Namun, tetangga yang melihat tertarik dan mulai memesan. Dari situ, ia sadar potensi bisnis ini besar. Ia mulai serius mengumpulkan bahan bekas. Setiap sore, ia menyortir limbah rumah tangga sambil merancang model baru. Keuletannya menghasilkan miniatur yang unik. Perlahan, ia mulai menjual produknya melalui media sosial. Respon positif terus berdatangan. Kini, ia memiliki pelanggan tetap dari dalam dan luar negeri.
“Baca Juga : Tips Memilih Pakaian Olahraga Pilates dan Yoga Agar Tetap Sporty and Stylish”
Setiap miniatur dibuat dengan teknik presisi. Hidayat memotong kardus dengan cutter kecil, lalu menyusun potongan sesuai skala. Ia menggunakan lem tembak dan cat akrilik untuk finishing. Proses ini memerlukan kesabaran tinggi. Untuk satu rumah, ia bisa menghabiskan waktu hingga dua hari. Ia juga menciptakan alat bantu sendiri agar hasilnya makin rapi. Selain itu, ia selalu melakukan eksperimen desain. Dengan terus belajar dari internet dan komunitas, kualitas karyanya makin meningkat.
Hidayat mengandalkan Instagram dan TikTok untuk menjangkau pembeli. Ia rutin mengunggah video proses pembuatan miniatur. Banyak orang tertarik melihat proses transformasi barang bekas menjadi karya seni. Dalam waktu singkat, jumlah pengikutnya naik tajam. Order datang dari berbagai kota, bahkan luar negeri. Ia juga sering membuka pre-order untuk model khusus. Pemasaran digital membuat usahanya berkembang tanpa harus menyewa toko fisik.
“Simak juga: Tren Home Decor Terbaru yang Sedang Digemari”
Selain menguntungkan secara finansial, bisnis Hidayat juga berdampak sosial. Ia memberdayakan tetangganya yang menganggur untuk membantu produksi. Ia juga mengadakan workshop gratis untuk anak-anak di lingkungannya. Banyak orang terinspirasi untuk mulai memanfaatkan barang bekas. Bahkan, beberapa mulai membuka usaha serupa setelah belajar darinya. Dengan begitu, usahanya bukan hanya soal untung, tapi juga memberi manfaat luas.
Hidayat ingin membangun studio miniatur yang terbuka untuk umum. Ia berharap bisa membuka kelas rutin untuk pemula. Ia juga berencana meluncurkan website pribadi untuk memudahkan pemesanan. Dalam jangka panjang, ia ingin menciptakan katalog tematik—seperti kota tua, desa adat, atau bangunan bersejarah. Dengan terus memperbaiki kualitas dan inovasi desain, ia optimistis bisa bersaing di pasar global.