Broom Corn Johnnys – Banyak anggota kepolisian menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Namun tidak banyak yang bisa memadukannya dengan kreativitas. Aiptu Sukirja termasuk sosok langka yang berhasil melakukannya. Ia bertugas sebagai anggota polisi namun juga mengembangkan usaha kreatif di waktu luangnya. Usaha ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi. Tapi juga memberdayakan masyarakat sekitar. Masyarakat mengenalnya sebagai sosok yang ringan tangan dan penuh semangat. Di sela-sela kesibukannya sebagai abdi negara, ia terus membina usaha miliknya. Keteladanan seperti ini penting di tengah krisis kepercayaan terhadap institusi publik. Aiptu Sukirja menjadi contoh nyata.
“Baca Juga : Makanan yang Kaya Nutrisi Untuk Kesehatan Tulang dan Sendi, Sumber Protein Hewani”
Aiptu Sukirja memulai usahanya saat bertugas di wilayah pedesaan. Ia melihat banyak potensi lokal yang belum tergarap. Warga sekitar punya keterampilan membuat kerajinan tangan. Namun mereka tidak tahu cara menjual produknya. Sukirja kemudian membuat pelatihan pemasaran dan produksi. Ia membuka ruang kerja bersama di halaman rumahnya. Di situ, warga membuat souvenir dari limbah kayu dan bambu. Produk itu kemudian ia pasarkan melalui media sosial. Beberapa rekan polisinya ikut membantu distribusi. Kini usaha tersebut telah berkembang hingga luar kota. Banyak warga yang merasa terbantu secara ekonomi. Kegiatan ini membangkitkan semangat gotong royong.
Kedisiplinan sebagai anggota polisi membantu Aiptu Sukirja dalam mengelola usaha. Ia selalu membuat jadwal harian yang rinci dan teratur. Pagi hingga sore ia bertugas di kantor polisi. Sore hingga malam ia mengelola produksi dan pemasaran. Ia juga melatih warga agar terbiasa bekerja secara profesional. Ia tidak hanya memberi modal, tapi juga memberikan tanggung jawab. Setiap minggu ia mengevaluasi hasil kerja kelompok. Jika ada masalah, ia akan turun langsung membantu menyelesaikannya. Model kepemimpinan ini terbukti berhasil. Warga merasa dihargai sekaligus ditantang untuk berkembang. Pola kerja seperti ini membuat kegiatan usaha berjalan lancar dan tertib.
“Simak juga: Eksplorasi Seni Rupa Lewat Wayang Rotan oleh Nindityo Adipurnomo”
Usaha yang dirintis oleh Aiptu Sukirja berdampak besar pada kehidupan masyarakat sekitar. Banyak ibu rumah tangga kini memiliki penghasilan tambahan. Para pemuda yang sebelumnya menganggur bisa ikut bekerja. Lingkungan yang tadinya pasif kini menjadi lebih produktif. Sukirja sering mengadakan pelatihan keterampilan secara gratis. Ia juga memfasilitasi pembentukan koperasi warga. Koperasi ini mengatur distribusi bahan baku dan pembagian hasil. Semua warga terlibat secara aktif dan bertanggung jawab. Aktivitas ini mengurangi ketergantungan pada bantuan luar. Selain itu, kegiatan ini mempererat hubungan sosial antarwarga. Banyak desa lain mulai meniru model usaha ini.
Sukirja tidak bekerja sendiri dalam membangun usaha ini. Ia mendapat dukungan penuh dari keluarganya. Istri dan anak-anaknya ikut membantu di bagian produksi dan pembukuan. Mereka percaya bahwa pekerjaan ini punya nilai jangka panjang. Institusi tempat Sukirja bertugas juga memberikan apresiasi. Atas inisiatifnya, ia beberapa kali menerima penghargaan internal. Bahkan beberapa pimpinannya ikut membeli produk dari warga. Dukungan semacam ini menjadi motivasi besar bagi Sukirja. Ia berharap model seperti ini bisa menyebar ke daerah lain. Menurutnya, polisi bukan hanya penjaga keamanan. Tapi juga agen perubahan sosial di tengah masyarakat luas.